Profile Facebook MillatFacebook Twitter My Space Friendster Friendfeed You Tube
Kompas Tempo Lintas Berita Detiknews
IPNU-IPPNU Pramuka Paskibra
Lab Biologi Lab Komputer Lab Fisika Lab Kimia Studio Musik Perpustakaan
Kalender Pendidikan Jadwal Pelajaran RPP Silabus Artikel Berita
Bidang Akademik Bidang Olah Raga Bidang Seni Bidang Pramuka Bidang Keagamaan Bidang Lainnya
Pramuka Paskibra Olah Raga Pencak Silat Otomotif Informatika English Club
MOHON MAAF WEB INI MASIH DALAM PERBAIKAN DAN RENOVASI, TRIMAKASIH

HEAD LINE

« »

Minggu, 30 Mei 2010 | 12.57 | 1 Comments

Bisa karena Biasa....

KOMPAS.com — Bagi siapa pun yang sedang berusaha memperlancar kemampuan bahasa Inggris, berikut ada pengalaman sederhana yang bisa dimanfaatkan. Tidak membutuhkan modal besar, waktu yang lama, ataupun ruangan untuk belajar, kecuali keinginan dan kemauan keras untuk "berimajinasi", seolah-olah sedang berbincang dengan seorang lawan bicara.

Saat sedang berjalan-jalan sendiri, misalnya, si peserta didik membayangkan seolah sedang didampingi oleh bule.
-- Deni Kurniawan

Disebut sederhana karena tips ini dibuat oleh orang yang sudah berkecimpung dalam dunia bahasa Inggris baru lebih kurang 10 tahun dan pernah mengajar hampir di semua level usia, mulai dari anak-anak sampai dengan orang tua. Deni Kurniawan, nama si pembuat tips ini, adalah seorang instruktur bahasa Inggris yang bekerja di beberapa tempat, antara lain Yayasan LIA, The British Institute, serta Sekolah Bina Gita Gemilang.
Deni mengatakan, berbagai macam cara sudah ditempuhnya untuk membuat peserta didik mencintai bahasa Inggris. Dia bilang, "Kalau sudah mencintai, insya Allah peserta didik akan lancar belajar bahasa Inggris".
Berikut tips berbahasa sederhana ala Deni Kurniawan:
Menulis
Bahasa adalah kosakata sehingga Deni mencoba memberikan sebanyak mungkin kosakata. Selain itu, Deni juga menyarankan kepada peserta didik untuk mencari kosakata sendiri. Namun, yang paling utama, ujar dia, adalah membuat kosakata-kosakata itu dalam sebuah kalimat.
Sebagai contoh, ketika peserta didik menemukan kosakata baru, semisal jack (dongrak). Selanjutnya, si peserta didik harus menggunakan kosakata baru itu dengan cara menuliskannya pada sebuah kalimat seperti, "I need a jack to lift up the car, so I can change my spare tyre."
Dengan demikian, kata Deni, peserta didik tidak hanya tahu artinya, tetapi juga mengetahui pemakaiannya.
Membayangkan
Bisa karena biasa. Seperti maksud dari jargon itu, setelah peserta didik mendapatkan kosakata, cara selanjutnya adalah memakai sesering mungkin kosakata tersebut.
"Wah, harus cari bule atau cari teman dong?" tanya Deni.
Deni pun menjawab sendiri bahwa tidak semestinya begitu. Yang dilakukan Deni adalah berbicara sendiri.
Caranya, kata Deni, saat sedang berjalan-jalan sendiri, misalnya, si peserta didik membayangkan seolah-seolah sedang didampingi oleh bule.
Contohnya:
Peserta didik: "How are you?"
Mr Bule: "I’m fine thank you. And you?"
Peserta didik: "I’m OK."
Deni mengatakan, percakapan pun dapat terus berlangsung. Peserta didik dapat berusaha membayangkan semua yang akan ia tanyakan dan jawab sendiri. Begitulah seterusnya, sampai akhirnya si peserta didik terbiasa dan terampil menggunakan bahasa Inggris dengan lancar.

1 komentar:

Toyib Husain mengatakan...

Wah bagus tuh.... betul bahwa bisa belum tentu biasa, merdeka...

Posting Komentar

 
Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by Ozie Segeran | Published by Wong Segeran
Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.